Gerakan Anti Narkoba STKIP Bima
warga SMAN 1 Langgudu bersama para dosen STKIP Bima |
Bima, jerat.co.id - Program Studi Pendidikan Matematika STKIP Bima
memberikan Penyuluhan tentang Bahaya Narkoba di SMA Negeri 1 Langgudu Kabupaten
Bima.
Kegiatan yang di helat pada Sabtu (10/11) tersebut menghadirkan seluruh
siswa dan guru-guru. Pantauan langsung wartawan ini, kesadaran dan animo warga
sekolah dapat dilihat dari antusias dan semangat para siswa mengikuti kegiatan.
Dalam pengantarnya, ketua program studi pendidikan matematika STKIP Bima,
Edi Mulyadin, M.Pd menyampaikan, kegiatan ini sebagai bentuk pengabdian kepada
masyarakat dengan ikut andil dan mengambil bagian dalam mengantisipasi
terjadinya perilaku menyimpang di kalangan remaja, khususnya penyalahgunaan
Narkoba. Bagaimanapun siswa-siswi adalah tumpuan dan harapan bangsa di masa
depan, sehingga harus benar-benar terhindar dari ancaman narkoba.
Lebih lanjut ia menambahkan bahwa kegiatan penyuluhan narkoba tersebut
sebagai tindak lanjut kesepakatan kerjasama Program Studi Pendidikan Matematika
STKIP Bima dengan SMAN 1 Langgudu yang berlaku selama kurun waktu 3 tahun
kedepan, “Kegiatan penyuluhan narkoba ini merupakan kegiatan awal yang kami
programkan, kedepannya akan ada banyak kegiatan-kegiatan yang lain, baik yang
berkaitan dengan pembinaan siswa maupun penguatan kompetensi guru”. Pungkasnya.
Sementara kepala SMA Negeri 1 Langgudu Muhammad Yani, M.Pd pada sambutannya
menyampaikan, kegiatan penyuluhan bahaya narkoba sangat penting diberikan
kepada siswa mengingat wilayah kecamatan Langgudu cukup rawan menjadi peredaran
narkoba. Kehadiran dosen-dosen program studi pendidikan matematika STKIP Bima
sangat membantu pihak sekolah dalam memberikan pembinaan dan pengarahan kepada
siswa, khususnya yang berkaitan dengan bahaya narkoba.
Dengan dilaksanakannya kegiatan tersebut, maka dapat menjadi gambaran bagi
peserta didik betapa bahaya narkoba dapat mengancam kesehatan bagi yang
menyalahgunakan nya baik secara psikis maupun secara mental. “Kami menyambut
baik semangat pengabdian yang ditunjukan oleh Bapak Ibu Dosen pada sekolah
kami, untuk itu kami sampaikan ucapan terimakasih”, tambahnya.
Ancaman narkoba menggerogoti hampir setiap lapisan masyarakat, tidak
mengenal tua, muda, bahkan anak-anak juga menjadi target peredaran narkoba.
Khusus bagi kalangan remaja harus benar-benar digodok dengan pemahaman yang
utuh agar tau dan mengerti dampak buruk yang bisa ditimbulkan, lebih-lebih
remaja adalah mereka yang sedang berada dalam proses menjadi becoming sehingga rentan terjebak pada
keinginan mencoba dan menyahgunakan narkoba.
Narasumber pada kegiatan tersebut, Bapak Saifullah, M.Pd mengatakan bahwa
saat ini perilaku hura-hura dan gaya hedonis yang ditampakkan oleh kalangan
remaja menjadi persoalan mendesak yang mengancam eksistensinya. Itu adalah hal
umum yang terjadi, namun bukan berarti siswa-siswa yang ada di sekolah ini
bermasalah, saya memberikan gambarannya sehingga pembinaan semacam ini
diperlukan untuk mengantisipasi penyalahgunaan narkoba.
Sementara itu pada materinya, Andang, M.Pd menyebutkan, menyalahgunakan
narkoba hanya akan mengantarkan kehidupan seseorang lebih dekat pada lonceng
kematiannya. Ia mengatakan bahwa dalam satu pil tramadol yang dikonsumsi
seseorang akan dapat membunuh ratusan bahkan ribuan saraf otak, benih-benih
cerdas yang ada dalam pikirannya akan terkubur mati dengan sendirinya.
Keinginan untuk mewujudkan cita-cita dan menjadi orang sukses bisa menjadi
pupus dan hilang harapan. Oleh karenanya, ia menegaskan, narkoba harus
benar-benar dihindari.
Disamping itu, sebagai dampak dari penyalahgunaan narkoba, maka akan
menjadikan penggunannya tidak memiliki semangat hidup, emosional dan cenderung
kasar, menimbulkan gangguan jiwa, TBC, Hepatitis, bahkan HIV/AIDS.
Untuk menaggulangi terjadinya penyalahgunaan narkoba, Ia menyarankan agar
pihak sekolah perlu melakukan beberapa hal, diantaranya membentuk Satgas Anti
Narkoba di sekolah, menciptakan lingkungan bersih narkoba, melaporkan bila ada
peredaran narkoba di sekolah, menyampaikan pesan-pesan anti narkoba dalam setiap
pertemuan atau kegiatan, dan membantu siswa yang menjadi korban penyalahgunaan
narkoba.
[Jr-02]
Post a Comment