PKM Monta Gelar Sosialisasi Penanganan Kusta dan ODGJ
suasana sosialisasi di salah satu rumah warga desa Tangga |
Bima, jerat.co.id – Anggapan penyakit
Kusta adalah aib masih ada di kalangan masyarakat, demikian juga pada gejala Orang
Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), sehingga tidak sedikit akibat ini masyarakat
enggan untuk berobat secara medis.
Parahnya, pihak keluarga pengidap
penyakit ini justru menganggap sebagai penyakit akibat teluh atau sejenisnya
sehingga penanganan medis dikesampingkan.
Untuk itu kepala Puskesmas Monta dr Hj
Wahyuni melakukan gerakan penyadaran dengan intens menggelar sosialisasi
penanganan Kusta dan ODGJ di wilayah kecamatan Monta.
Seperti yang dilakukan hari ini sabtu
(3/11) di desa Tangga, “Sehari sebelumnya kita telah menggelar kegiatan yang
sama di wilayah Monta Dalam, dan alhamdulillah animo masyarakat untuk mau
mengikuti sosialisasi ini cukup besar,” terangnya di Tangga.
Dijelaskannnya, penyakit Kusta ini
berupa infeksi akibat mico
bacterium leprae yang dengan gejala awal bercak di
tubuh dan kulit mati rasa, “Kusta dapat disembuhkan asal segera ditangani,
tentunya penderita tidak perlu sungkan untuk berobat, jika malu boleh datang
langsung pada waktu tertentu,” paparnya.
Sementara ODGJ timbul karena stres dan
kebanyakan akibat konsumsi tramadol dan miras, “Bahkan ada pengakuan langsung
pasien yang mengatakan dirinya kecanduan tramadol, hal ini dapat menjadi
rujukan bagi pihak terkait dan masyarakat untuk menghentikan peredaran miras
maupun tramadol ini,” ungkapnya.
Sosialisasi yang digalakkan PKM karena
kelemahan selama ini adalah rasa tidak percaya diri dari penderita dan
keluarga, “untuk itu kami dengan merahasiakan nama pasien telah mendata
pendertita Kusta maupun ODGJ ini, dengan tentunya terus melakuan sosialisasi”. Ucap
Yuni
“Kami tidak memilih kantor desa untuk
melakukan sosialisasi, karena di lingkungan warga akan lebih terjangkau dan demi menjaga privasi
keluarga pasien,” lanjutnya.
Sementara dr Wirama Ivan salah satu
tenaga medis setempat yang ditemui usai sosialisasi mengatakan, “Ini bentuk
edukasi kita agar pasien maupun keluarga mau berobat,” jelasnya.
[jr.1]
Post a Comment