TNI Polri Sigap Usut Kasus Pengrusakan Kantor Desa Monta
Apel gabungan di Polsek Monta dalam rangka pengamanan pasca pengrusakan |
Bima, jerat.co.id -
Pasca aksi brutal sekelompok warga desa Monta yang merusak fasilitas negara,
kantor balai desa kamis siang kemarin pihak penyidik terus menggali informasi sejak sore sampai pukul 4 pagi tadi.
Pasca aksi pengrusakan, jajaran TNI
Polri dalam hal ini dalam kendali kepala Kepolisian Resort kabupaten Bima AKBP Bagus
Satrio Wibowo, SIK bersinergi dengan Komandan Kodim 1608 Bima Letkol
Inf. Bambang Kurnia Eka Putra telah mengambil langkah cepat yang
diawali dengan pengamanan TKP kemudian mengusut tersangka pelaku pengrusakan
dengan memeriksa beberapa saksi mata.
Pagi ini jum’at (28/12) bertempat di
Mako Polsek Monta dihadiri langsung oleh Kapolres dan Komandan Kodim, penyidik
Polres Bima melakukan gelar perkara yang dihari juga oleh Kabag OPS, Danramil
07 Monta, Kapolsek Monta serta puluhan anggota gabungan TNI Polri.
Dalam gelar perkara itu disebutkan bahwa
berdasarkan investigasi penyidik, pihak kepolisian akan terus mengembangkan
informasi terkait aksi pengrusakan yang mengakibatkan separuh fisik kantor desa
rusak parah berikut dokumen negara dan fasilitas yang hancur total.
Kapolres Bima pada kesempatan tersebut
menegaskan bahwa pihak keamanan atas kewenangannya akan menentukan langkah
sesuai undang-undang dan peraturan yang berlaku, tidak harus dikaitkan dengan
persoaaln politik karena kontek persoalan ini merupakan pidana murni.
“Tentunya kepolisian dengan
langkah-langkah persuasif akan mengusut kasus ini, untuk pembelajaran bagi
masyarakat supaya tidak menjadi kebiasaan, dan berharap hari ini semuanya dapat tuntas,” terangnya.
Pada kesempatan yang sama Dandim 1608
Bima mengatakan, pihaknya selalu siap membek up langkah-langkah kepolisian kapanpun
dibutuhkan, seperti yang dilakukan sejak kemarin hingga hari ini, sejumlah
personil kompi A juga disiagakan sejak kemarin.
Pria yang dikenal akrab di kalangan
awak media ini sangat menyayangkan sikap anarkisme masyarakat yang sangat
mudah terprovokasi sehingga merugikan diri dan banyak orang, “Apalagi saat ini
memasuki musim tanam, dengan adanya kejadian ini justru menghambat dan
mengganggu waktu produktifitas sehingga merugikan banyak pihak,” ucapnya.
[jr]
Post a Comment