Dandim dan Bupati Sumbawa Teken Aksi Damai Kesadaran Penghijauan dan Pelestarian Hutan
Dandim 1607 bersama Bupati Sumbawa |
Sumbawa, jerat.co.id - Dalam rangka menjaga kelestarian hutan di wilayah
Sumbawa NTB, Dinas Lingkungan hidup dan Bupati Sumbawa Besar bekerjasama dengan
Kodim 1607/Sumbawa menggelar Kemah Bhakti Konservasi.
Dalam rangka
"Hari menanam pohon Indonesia, Hari Lahir
Provinsi NTB dan HUT Ke-60 Kabupaten Sumbawa Besar Tahun 2019 di Sampar Jiwat
Dusun Maja Desa Ongko Kecamatan Empang Kabupaten Sumbawa Besar, Sabtu (5/1).
Acara Kemah Bhakti
Konservasi yang ditandai dengan penanaman pohon secara simbolis oleh Gubernur
NTB Dr. H. Zulkieflimansyah, SE. M.Sc., dihadiri Muspida Kabupaten Sumbawa,
Sekda beserta SKPD, Kepala BPBD, Camat se Kabupaten Sumbawa Besar, Muspika Empang, para Kades se Kecamatan Empang, dan sekitar
300 orang peserta Kemah Bakti Konservasi dari anggota Kodim dan Pramuka.
Pada kesempatan
tersebut, Gubernur NTB memberikan dukungan terhadap program konservasi hutan
dengan melaksanakan penanaman pohon di sekitar
hutan. Menurutnya, hal tersebut sebagai sinyal awal langkah Pemerintah Daerah
bersama instansi terkait untuk menertibkan kembali pembalakan hutan secara liar
dan melaksanakan penghijauan dan penanaman pohon di wilayah-wilayah hutan yang
sudah tandus.
Usai melaksanakan
penanaman pohon secara simbolis, Gubernur meninggalkan lokasi dan acara
dilanjutkan Dandim 1607/Sumbawa Letkol Inf Samsul Huda, SE., M.Sc., bersama
Bupati Sumbawa Besar Drs. H.M. Husni Djibril, B.Sc., sekaligus menandatangani aksi damai kesadaran penghijaun dan
pelestarian hutan di lapangan sepak bola Dusun Maja Desa Ongko Kecamatan
Empang.
Disela-sela
kegiatan penandatanganan, Dandim Sumbawa menegaskan moment tersebut sebagai
upaya penyelamatan hutan di NTB khususnya di wilayah Kabupaten Sumbawa Besar
yang memang sudah tandus. Dijelaskannya, beberapa tahun kebelakang banyak lahan
hutan di Indonesia khususnya di NTB baik di Pulau Lombok maupun Sumbawa rusak
akibat perbuatan oknum yang tidak bertanggungjawab dengan melakukan pembalakan
liar maupun pengalihan fungsi hutan, sehingga tidak
heran terjadi banjir dan tanah longsor ketika musim hujan. "Hal itu jelas
akan merugikan kita bersama baik materi, psikologis bahkan jiwa," sebut
orang nomor satu di jajaran Kodim 1607/Sumbawa tersebut.
Untuk itu, sambung
Letkol Samsul, melalui moment yang baik ini saya menghimbau kepada seluruh
masyarakat untuk sama-sama menjaga dan melestarikan lingkungan dan alam sekitar
dengan melakukan reboisasi kembali hutan-hutan yang sudah gundul dan tandus.
"Jangan ada lagi yang melakukan pembalakan dan perambahan hutan dengan
alasan yang tidak dibenarkan oleh Undang-Undang, karena
jika itu dilakukan tentu ada sanksi yang tegas sesuai dengan ketentuan hukum
yang berlaku," pungkasnya.
Acara Kemah Bhakti
Konservasi ini akan dilakukan selama dua hari dengan menanam pohon sebanyak
2000 pohon dari berbagai jenis pohon antara lain pohon kemiri, pohon mente,
pohon kayu putih dan pohon durian.
[jr]
Post a Comment