Harga Pupuk Subsidi Mencapai 200/Sak, Warga Nata Protes
puluhan petani protes kenaikan harga pupuk |
Bima, jerat.co.id -
Ratusan petani Desa Nata Kecamatan palibelo, protes dan menolak kenaikan Harga
Eceran Tertinggi (HET) pupuk bersubsidi. Petani menilai kenaikan HET pupuk
bersubsidi itu merupakan kebijakan yang tidak berpihak pada rakyat dan semakin memberatkan
beban petani.
Tepat pukul 10.30
wita puluhan warga Desa Nata protes dan berkumpul depan rumah salah satu pengecer dengan tuntutan menurunkan kembali harga pupuk
sesuai dengan harga standarannya.
Kata Arif masyarakat
setempat, Harga Pupuk subsidi dikenakan 200 ribu/sak, beda
dengan harga sebelumnnya, "kami minta kepada distributor agar turunkan
harga pupuk bersubsidi sesuai dengan harga standar," harapnya sabtu,
(5/1/19) siang tadi saat unjuk rasa.
Lanjut dia,
Kebijakan ini sengaja mencekik semua petani di Desa Nata, dan permainan ini harus segera dihentikan karena dapat merugikan
masyarakat, pasalnya standar subsidi maksimal dibeli petani kisaran 110 hingga 120 ribu, kini dinaikkan hampir 50 porsen dari harga seharusnya..
Aksi protes
tersebut tidak berlangsung lama setelah Muhtar Yasin kepala desa Nata memediasi
petani dengan pengecer yang dihadiri Hanafi, SP Kepala UPT Pertanian Kecamatan
Palibelo.
Pada kesempatan itu
Kades Nata berharap kepada Kepala UPT Peratanian dan pengecer yang ada agar
harga pupuk bersubsidi kembali normal sesuai harga sebelumnya.
Saat itu juga Pengecer
bersama Kepala UPT berkoordinasi dengan Distributor dengan keputusan harga
sesuai permintaan petani.
Hanafi menegaskan
sesuai hasil kesepakatan dengan Distributor, harga Pupuk bersubsidi tetap
normal, "Keputusan ini berlaku untuk semua pengecer yang ada di wilayah
Palibelo," Tegasnya.
(jr-02)
Post a Comment