Header Ads

Curah Hujan Rendah, Petani Monta Dalam Butuh Sumur BOR

Ilustrasi Pengeboran Air Yang Dilakukan Oleh Petani
Bima, JERAT Online - Rendahnya curah hujan pada musim penghujan tahun ini membuat sejumlah petani di Monta Dalam, Kecamatan Monta merasa gusar. Pasalnya akibat kekurangan pasokan air membuat sejumlah tanaman yang telah ditanam petani beberapa bulan lalu mulai mengering dan mati.

Hal ini dirasakan oleh hampir seluruh warga tani yang ada di tujuh desa di Monta Dalam. Jika masalah ini terus dibiarkan maka akan mengancam terjadinya krisis pangan di wilayah tersebut.

Ahmad Yani salah satu petani di So Wacakudi, Desa Waro, Kecamatan Monta mengatakan, akibat curah hujan rendah membut pasokan air berkurang sehingga padi yang telah ditanam sekitar 40 hari yang lalu kini mulai mengering dan mati. "Meski hujan turun tetapi tidak cukup untuk mengairi lahan warga," katanya, Jumat (5/2/2016).

Para petani sudah mulai pasrah dengan keadaan ini bahkan ada beberapa petani yang telah meninggalkan lahan mereka karena padi yang telah ditanam tidak lagi dapat diharapkan.

"Usia padi yang mencapai 40 hari memang sangat membutuhkan pasokan air, namun karena kurangnya ketersedian air membuat para petani pasrah dan sebagian telah meninggalkan lahan mereka," ujarnya.

Sebagian besar lokasi pertanian di Monta Dalam memang menggunakan sistim tadah hujan hanya bertani disaat musim penghujan saja dan keberhasilan pola ini juga akan tegantung pada tinggi rendahnya intensitas hujan. 

Untuk mengantisipasi terjadinya krisis pangan akibat gagagal panen, para petani Monta Dalam sangat mengharapkan bantuan pemerintah berupa sumur bor dan mesin penyedot air yang akan digunakan untuk mengairi lahan ketika hujan tidak turun.

Menurut Yani, Jika masalah ini tidak segera ditangani oleh pemerintah, maka akan mengancam terjadinya krisis pangan yang berkepanjangan di daerah tersebut karena usai musim penghujan masyarakat tidak ada lagi yang bertani. 

"Karena pola yang digunakan sistim tadah hujan, jadi usai musim penghujan masyarakat tidak ada lagi yang bertani. Terus, kalau saat ini kami tidak bertani darimana akan mendapatkan stok beras yang akan dikonsumsi nantinya," kata dia.

[Son/Aris]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.