Tawuran Saat KBM, Kasek Dituding Tidak Tanggung jawab
2 Siswa SMAN 1 Wawo, Muhammad Ansor dan Masitah Nurul Azzazila korban tawuran saat dirawat |
Bima,
JERAT Online – Marak, tawuran antar pelajar terjadi hampir setiap hari,
akibatnya pun cukup serius baik fisik hingga nyawa melayang yang berimbas pada
stabilitas keamanan antar kampung.
Parahnya
jika keadaan ini justru terkesan ada pembiaran baik dari pihak sekolah maupun pemerintah dan
aparat keamanan. Terkesan tawuran pelajar ini menjadi wabah penyakit yang tidak
dapat ditemukan obatnya.
Rabu
kemarin di SMAN 1 Wawo dua pelajar Muhammad Ansor Lutfin dan Masitah Nurul
Azzazila terpaksa harus dilarikan ke rumah sakit terdekat karena luka serius
yang dialami akibat penganiayaan yang dilakukan oleh teman satu sekolahnya. Anehnya
insiden ini terjadi saat proses kegiatan belajar mengajar (KBM) berlangsung. Parahnya
lagi pihak sekolah justru tutup mata terhadap kejadian yang mencoreng dunia pendidikan
ini.
Demikian
yang dituturkan Gazali kakak korban yang dikonfirmasi via phon kamis (1/9). Insiden
itu terjadi ketika Ansor hendak keluar jam istirahat, tiba-tiba tepat di pintu
keluar kelas datang satu orang siswa dan langsung menyerang korban yang
mengakibatkan luka robek pelipis kiri hingga pingsan.
Belum
selesai sampai disitu, kawanan pelajar yang sok jagoan itu juga menganiaya Masitah
yang kebetulan keluar kelas untuk ijin ke toilet. Yang mengakibatkan siswi klas
XII IPA 3 ini hingga jatuh pingsan, “Penyiksaan ini terjadi di depan mata guru,”
ungkap kakak korban.
“Kejadian
ini telah ditangani pihak kepolisian, berikut beberapa nama siswa yang
dicurigai sebagai pelaku pengroyokan. Namun, kami pihak korban menyesalkan
tanggapan kepala sekolah yang seolah-olah tidak ambil peduli dengan kejadian
ini. Karena ketika kami dari pihak korban menanyakan tanggungjawabnya, dengan
enteng dijawab bahwa dia tidak mau dilibatkan,” ketus Gazali.
Muhammad
Ansor yang dikonfirmasi membenarkan keterangan kakaknya, “Saya tidak tahu
persis kejadian selanjutnya, karena setelah dipukul itu saya terseret hingga
membentur pintu lalu pingsan,” ungkapnya mengaku tidak tahu motif penyerangan
itu.
Sementara
Masitah yang juga dimintai keterangannya mengaku saat jam istirahat itu
kelasnya masih menjalankan aktivitas KBM, “Saya ijin ke toilet, sekembali saya
dari toilet harus melintasi di depan kelasnya Muhammad Ansor, dan bertepatan saat
saya melindtas terjadi perkelahian sehingga saya juga terkena sasaran pukulan,
padahal saya sudah teriak tapi tetap dipukul hingga tidak sadarkan diri,”
terangnya.
Di
tempat terpisah kepala SMAN 1 Wawo Muhtar, S.Pd yang dihubungi mengatakan,
persoalan itu telah selesai melalui jalan damai, “Kami dengan penuh
tanggungjawab dan mengambil langkah sigap menfasilitasi jalan damai
mempertemukan kedua orang tua korban dan pelaku. Pihak pelaku telah meminta
maaf pada korban,” terangnya.
Dijelakan
juga bahwa insiden itu hanya satu orang yang menjadi korban, “Masitah sementara
ini dalam kondisi sakit karena kecelakaan, tapi jika siswi ini korban juga kami
akan usut siapa pelakunya.” Katanya.
“Bentuk
tanggungjawab dan respon kami juga dengan mengeluarkan surat pengembalian kepada
orang tua Faisal siswa yang telah menyerang M. Ansor. Hal ini dilakukan karena
yang bersangkutan telah membuat pernyataan jika 3 kali berulah maka akan
dikeluarkan. Dan kejadian ini adalah kali ke tiga Faisal membuat onar,” Tegas
Muhtar kamis malam.
[Leo]
Post a Comment