Narasumber Seminar Pilkada, Bupati Indah Harap Regulasi DPT Dibenahi
foto humas kab. bima : bupati bima saat menjadi pemateri di Unpad |
Bima, JERAT Online_Bupati Bima mendapatkan kehormatan untuk
menjadi salah seorang narasumber seminar berskala nasional yang dilaksanakan
oleh Universitas Padjajaran dengan tema, Evaluasi Pilkada Serentak 2015,
Menghadapi Pilkada Serentak 2017.
Seminar yang berlangsung Rabu, (23/3) 2016 jam 13.00-16.00 WIB di
Bale Santika Universitas Pajajaran Jatinangor Bandung tersebut dibuka oleh
Ketua Program Studi FISIP Unpad Drs. Pipin Hapiah, M.Si dan dihadiri 250
undangan.
Selain menghadirkan Bupati
Bima Hj. Indah Dhamayanti putri, juga narasumber lainnya yaitu Endun
Abdul Haq M.Pd dan Komisioner KPU Provinsi Jawa Barat dan DR. Dra. Dedesri
Kartini, M.Si, seorang Akademisi Universitas Padjajaran.
Menurut kepala daerah
perempuan pertama di NTB ini, "khusus di Bima, kebetulan Bima itu
terdiri dari dua wilayah yaitu Kabupaten Bima dan Kota Bima di mana terjadi
kesulitan terkait dengan data kependudukan" .
Untuk mengatasi masalah
tersebut kata Indah, "perlu ada regulasi yang secara jelas mengatur
kira-kira berapa lama seorang calon pemilih berdomisili di satu tempat untuk
dapat dimasukkan ke dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) dan menjadi pemilih di
daerah tersebut".
Dalam beberapa kasus, masalah ini yg terlihat sepele
tetapi ketika dijumpai pada saat terjadi perhitungan suara, ini akan menjadi
pemicu masalah yang lebih besar".
Masalah DPT ini lanjut Indah, terjadi hampir di setiap kabupaten
dan kota dan bukan hanya di Kabupaten Bima yang jauh dari ibukota negara
tetapi juga terjadi di wilayah lain seperti di Jakarta". Terangnya.
Agar tidak tidak menimbulkan konflik para
Pilkada mendatang, dirinya berharap agar KPU menyikapi masalah ini.
Ketua Prodi FISIP Unpad
Drs. Pipin Hapiah, M.Si saat memberikan pengantar pada seminar tersebut
mengatakan bahwa seminar ini merupakan satu wahana untuk saling bertukar
pikiran (tholabul Ilmi) dan merupakan satu hal yang dibutuhkan bagi
pengembangan Wawasan keilmuan di lingkungan Fisip UNPAD.
Hal ini penting tandas
Pipin, "karena kajian dalam ilmu pemerintahan adalah ilmu yang mengkaji
hubungan antara pemerintah dan yang diperintah dalam arti luas.
Kalau konsep teori dan metodologi yang selama ini diajarkan di kelas tidak
dilengkapi dengan pengetahuan empiris dan dialog antara ilmuwan, pengamat,
pelaku dan praktisi maka itu menjadi hal yang kurang bagi akademisi".
Tandasnya.
Bagi mahasiswa ilmu
pemerintahan, forum ini merupakan upaya yang harus dan mau dilakukan. Agar
ketika lulus, mahasiswa tidak canggung karena sejak awal sudah dibiasakan dan
memahami permasalahan, dinamika dan termasuk konflik politik
sekalipun".
"Seminar ini diharapkan akan menjadi evaluasi agar Pilkada
mendatang akan lebih siap. Sebab, berdasarkan pengalaman dalam melacak
persiapan Pilkada, menurutnya ada beberapa yang sudah siap dan ada yang belum
siap . Elemen yang sudah siap antara lain regulasi. Namun yang diragukan adalah
berkaitan dengan peraturan teknis di lapangan dan anggaran serta pelatihan para
pengawas" . Jelas Pipin.
Mengakhiri pengantarnya, ketua Prodi Fisip UNPAD ini mengharapkan
agar forum ini menjadi titik inspirasi dan mendapatkan banyak masukan berkaitan
dengan kesiapan penyelenggaraan Pilkada serentak mendatang". (hum,Leo)
Post a Comment