Tuntut Transparansi, KPR Demo SMPN 2 Monta
Aksi Demo KPR di SMPN 2 Monta. (FOTO: Aris) |
Bima, Jerat Online
- Menilai penerapan kebijakan anggaran yang dilakukan pihak sekolah yang
dianggap tidak transparan dan akuntabel Komite Perjuangan Rakyat (KPR) NTB
cabang Bima menggelar aksi protes kepada pihak SMPN 2 Monta.
Aksi damai sedikitnya 40 orang itu digelar di depan gedung SMPN 2
Monta pada hari senin (22/2-2016) dari pukul 09.00 sampai pukul 12.14 wita
dalam pengawalan ketat pihak polsek monta.
Dalam orasinya KPR melalui korlap Alimin menuding oknum
guru dan kepala sekolah telah melakukan konspirasi menggelapkan dana bantuan
operasional siswa (BOS) periode tahun 2015 yang belum jelas laporan
pertanggungjawabannya karena terdapat indikasi manipulasi data dengan mencaplok
kegiatan sekolah lain seperti SATAP Tanjung Baru dengan tujuan mengelabui pihak
Dinas.
Demikian halnya dengan penggunaan dana bantuan sosial
(Bansos) senilai Rp. 100 jt untuk rehab ruang kelas yang laporannya belum ada.
Kepala sekolah juga disudutkan dengan penggunaan anggaran untuk SMP terbuka
yang diperkirakan mencapai Rp.100 jt pertahunnya. Termasuk tudingan atas
tindakan amoral yang diduga kerap dilakukan oleh oknum guru terhadap siswa.
Pantauan Jerat group, para demonstran sempat ingin
menyegel ruangan kepala sekolah karena kehadiran mereka dianggap tidak
diharagai oleh kepala SMPN 2 Monta namun kesigapan aparat kepolisian sehingga aksi itu
dapat diredam.
Alimin yang dikonfirmasi disela-sela orasinya
menjabarkan bahwa pihaknya hadir untuk menyuarakan nurani rakyat dengan serentetan tuduhan yang
tertuang dalam selebaran yang dibagikan.
“Yang pertama kehadiran kami tidak dihargai oleh kepala
sekolah dan kami tetap pada tuntutan semula bahwa kepala SMPN 2 Monta harus
segera diturunkan dari jabatannya sekaligus mempertanggungjawabkan perbuatannya
di meja hukum,” tegas Alimin.
Sementara Syamsurizal, S.Pd.M.Si kepala sekolah yang
dikonfirmasi menerangkan bahwa dirinya tidak berniat menghidar dari demo
tersebut sebab pada saat yang bersamaan dirinya dipanggil pihak dinas dikpora
kabupaten untuk memberikan keterangan terkait tuntutan tersebut. “Pada saat
bersamaan saya mendapat panggilan dinas dan juga ada diklat yang harus saya
hadiri, sementara di sekolah telah saya delegasikan pada wakasek dan tim untuk
memberikan keterangan pada demonstran,” jelasnya.
Kalau ditanggapi item per item tuntutan mereka yang saya
anggap sangat tidak mendasar sebab untuk dana BOS tahun 2015 baru akan
diketahui setelah diaudit oleh pihak yang berkompeten yakni Inspektorat, yang
akan dilakukan sekitar bulan pebruari atau maret ini, terang Syamsurizal.
Sementara untuk dana SMP terbuka, seharusnya dilihat juga
apa yang dituduhkan ke kami dengan kondisi yang ada sehingga tidak membias
kearah fitnah, tengok ke Nontotera di sana kegiatan life skillnya jalan dan
hari ini dilakukan monitoring oleh pihak pusat. Kegiatannya jelas yakni tenun
kain tradisi-onal (Tembe Nggoli-red) dan hasilnya juga ada, ungkapnya via
handphond selasa (23/2).
SMP terbuka dengan jumlah 25 orang siswa normatifnya
hanya sekitar 30 jt pertahun dan itupun baru cair pada tahun 2015 saja sementara
pengelua-rannya juga jelas. “Bahkan jika dikalkulasikan anggaran untuk SMP
terbuka ini belanjanya sangat ketat sebab anggaran yang ada hanya cukup untuk
kebutuhan belajar siswa serta honor guru pamong,” terangnya.
Kendati dari semua tuduhan ini pihak KPR tidak satupun
memberikan gambaran pembuktian sebagai acuannya minimal referensi data yang
mereka peroleh untuk memperkuat tuntutan. Namun kepala sekolah tetap memberikan
penjelasan bahwa pihaknya tidak pernah melakukan seperti apa yang dituduhkan
dengan menjabarkan semua program dan kondisi saat ini seperti LPJ Blogrant
diakuinya belum disampaikan ke dinas kabupaten. “Tapi untuk laporan pusat telah
kami ajukan,” tandasnya.
Parahnya, tuduhan pelecehan yang diarahkan ke guru di
sekolah kami sangat tidak mendasar dan terkesan sengaja ingin menjatuhkan
kredibilitas guru. “Padahal BAP siswa, dan keluarganya serta guru juga telah
dilakukan, baik di dinas maupun di tingkat sekolah berikut surat pernyataan
yang ditandatangani diatas meterai yang menjelaskan bahwa kejadian itu tidak
benar serta sengaja ditunggangi oleh oknum luar yang tidak bertanggungjawab,” tegasnya
gusar.
[Leo/Aris]
Post a Comment