Header Ads

Pembangunan RKB SMAN 1 Monta Bermasalah, Rekening Bank Sengaja Dialihkan Ke Rekening Pribadi


foto ilustrasi

Bima, JERAT Online,_Menutupi tindakan monopoli yang dilakukan pada semua kebijakan di SMAN 1 Monta, Nurul Mubin, S.S.,M.Pd Plt Kepala Sekolah berulah seperti jagoan merasa diri hebat sehingga ruang demokrasi tertutup dalam dirinya.

Dari arogansinya itu Plt kepala sekolah tidak segan-segan mengambil keputusan yang cukup berani yakni memasung sekaligus mengubur keterlibatan Panitia pelaksana dalam proses pembangunan 4 RKB di SMAN 1 Monta dengan alasan yang tidak logis.

“Yang baik belum tentu benar tapi yang benar sudah pasti baik, talkless do more, lihat saja nanti bos, thanks,” jawabnya singkat via SMS. “Bagi saya siapapun yang mau bekerja, mari turun lapangan jangan bicara di balik layar, itu namanya makhluk astral,” lanjutnya beralasan.

Akhirnya semua kebutuhan proyek dilakukan sendiri mulai dari pengangkutan bahan, tukang, kebutuhan barang hingga masalah benang dan paku. Ini jelas bertentangan dengan petunjuk tekhnik pelaksanaan program yang mengamanatkan bahwa pelaksanaan pembangunan RKB merupakan tanggungjawab panitia. Kepala sekolah hanya sebagai penanggungjawab tunggal atas pekerjaan panitia.

Sesuai dengan prinsip-prinsip dalam buku pedoman pelaksaan bantuan pemerintah yang mengisyaratkan bahwa pelaksanaannya harus Partisipatif, Transparan, Akuntabel, Demokratis, Efektif dan Efisien.

Ironisnya, anggaran yang seharusnya tetap parkir di rekening sekolah  sesuai dengan ketentuan petunjuk pelaksanaanya ditarik sekaligus lalu dialihkan ke rekening pribadi. “Tujuannya agar tidak repot ketika kita butuh anggaran,” ungkapnya pada awak media di lokasi proyek kamis (12/5). 

Padahal terang ditegaskan di dalam buku pedoman pelaksanaan dan penyusuna laporan bantuan pemerintah pada poin 6 dan 7 ditegaskan bahwa penarikan dana dari rekening bank penerima bantuan yang bersangkutan dilakukan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan belanja. Jumlah uang tunai dalam kas/brankas tidak boleh melebihi 50 (lima puluh) juta rupiah.

Disinyalir beberapa kecurigaan atas tindakan pengalihan rekening ini diantaranya kekuatirannya sebagai Plt digantikan oleh kepala sekolah difinitif, dan sengaja untuk mencari keuntungan pribadi dengan harapan dibungakan atau deposito.

Sementara ketua panitia Sabaruddin, SE yang dikonfirmasi mengatakan bahwa awalnya dirinya dipaksa untuk menjadi ketua panitia namun setelah anggaran cair jangankan diserahkan tanggungjawab tiba-tiba saja semua bahan dan lainnya menyangkut proyek ditangani langsung oleh Plt kepala sekolah. [Jerat Tim]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.