Diboikot, Jalan Propinsi Lintas Wera Bima Macet Total
Boikot berlangsung hingga pukul 14.30 |
Aksi yang digelar minggu pagi itu mengakibatkan arus lalulintas macet total, dalam pengawalan ketat pihak TNI Polri puluhan mahasiswa kekeh tidak memberi sedikitpun ruang untuk pengguna jalan untuk melintas, akibatnya warga harus bersabar menunggu orator menuntaskan orasinya.
Menurut demonstran, pemerintah propinsi NTB harus segera merealisasikan tuntutan mereka sesuai dengan UU nomor 38 tahun 2004 tentang jalan yang mengatur mengenai penyelenggaraan jalan yang meliputi perawatan, perbaikan dan pengawasan jalan raya.
Lebih dari satu bulan banjir melanda kecamatan Wera yang mengakibatkan infrastruktur vital seperti jembatan dan jalan mengalami kerusakan serius, “Namun terkesan pemerintah menganggap masalah ini tidak memiliki efek bagi masyarat, padahal jelas saat ini kondisi jalan sudah tidak memungkinkan untuk dilintasi,” ungkap Syarif Rahman coordinator massa aksi.
Mengingat jalan ini adalah satu-satunya arus penunjang perputaran roda ekonomi warga, maka sangat diharapkan untuk segera diperbaiki, “Kami telah sampaikan langsung kepada Camat Ambalawi dan Bupati Bima untuk diteruskan ke pemerintah propinsi namun belum diindahkan, maka hari ini kami tegaskan agar pemerintah propinsi segera mengabulkan tuntutan kami dalam waktu yang tidak lama,” tegas pemuda yang juga ketua IMAWI ini dalam orasinya.
IMAWi yang mewakili suara rakyat wilayah itu mendesak pemerintah agar segera memperbaiki jalan lintas Ambalawi di Oi Wontu desa Tolowata juga jembatan ujung Kalate desa Nipa yang telah retak, tegas Syarif
Senada Ma’arif, S.Pd salah satu tokoh muda kecamatan Ambalawi dalam orasinya mengecam pemerintah propinsi NTB telah gagal dalam upaya penanganan infastruktur jalan lintas Wera Ambalawi yang menghubungkan ke kota bima ini, ia juga menuding pemerintah propinsi NTB sudah buta mata dan buta hati bahkan sudah tidak punya telinga untuk melihat dan menderakan aspirasi rakyat wera-ambalawi, “Padahal yang kami tau pemerintah kecamatan ambalawi dan pemerintah daerah sudah menyampaikan laporannya terkait kerusakan jalan ini.” Ketus pria yang akrab disapa Bung Moris ini.
Orator yang sempat menghilang dari aksi-aksi kritisnya ini juga mempertanyakan apakah pemerintah provinsi NTB (Gubernur) harus menunggu dulu laporan korban jiwa yang berjatuhan ditempat ini baru ada perhatian,”Saatnya kami menagih janji Gubernur yang akan memprioritaskan pembangunan infrastruktur jalan yang diawali dari wilayah Timur NTB, nyatanya itu janji bohong,” ketusnya.
Ketua PAC Gerindra Ambalawi ini juga mengancam akan terus melakukan aksi blockade dengan massa yang lebih banyak, “Maka Pemprop harus segera turun tangan,” tegasnya.
Setelah para orator menyampaikan orasinya dan dialogh dengan pihak keamanan akhirnya blokir jalan dibuka pada pukul 14.30 wita, pengguna jalan dapat melintas kembali.
[Leo,Fahrir]
Post a Comment