Header Ads

Distribusi Minyak Tanah Kurang, Warga Blokir Jalan



Suasana saat ibu-ibu memblokir jalan
Bima, Jerat Online – Lagi-lagi cara yang dianggap ampuh oleh masyarakat untuk menyampaikan aspirasi adalah dengan melumpuhkan fasilitas vital seperti memblokir jalan.

Aksi ini sudah tren saat sekarang, seperti yang dilakukan warga desa Tonggondoa Palibelo sabtu (11/2). Jalan raya desa tersebut lumpuh total karena diblokir para warga yang tidak puas karena distribusi minyak tanah bersubsidi pihak Pertamina tidak memenuhi kebutuhan seluruh warga.

Menurut Ramdana (42) salah satu ibu rumah tangga yang ditemui saat melakukan aksi blokir jalan, “Di Tongondoa ada 2 pangkalan minyak tanah, tapi hanya satu yang didistribusikan, sementara UD Usaha Mori,” ketusnya.

Para warga juga mencium adanya penimbunan yang dilakukan oleh pangkalan yang dijatah, “Karena pemilik pangkalan ini bukan warga asli sehingga tidak heran jika jatah minyak yang masuk kebanyakan dibawa pulang ke desa asalnya,” kata Ramdana

Hal itu adalah salah satu pemicu kegusaran warga, disamping distribusi kurang juga indikasi keculasan yang dilakukan oleh agen yang ditunjuk sehingga kebutuhan sebahagian besar warga menjadi kurang.

Boikot jalan ini tidak berlangsung lama berkat kesigapan pihak keamanan yakni jajaran Pospol Palibelo dan Babinsa setempat.
“Kami telah lakukan konfirmasi langsung dengan pihak Pertamina, dan dijanjikan akan segera turun untuk melakukan pengecekan langsung terkait kekurangan jatah desa Tonggondoa,” jelas H. Guntur Kapospol Palibelo.

Di tempat yang sama M. Saleh Staf desa bidang perencanaan menerangkan, “Pihak Pertamina harus membuka kembali data kebutuhan desa Tonggondoa, sebab disaat kebutuhan kurang merata, agen juga diduga ‘nakal’ demi keuntungan sendiri dan mengorbankan warga,” beber pria yang akrab disapa Pino ini.

Mantan aktivis ini juga menegaskan agar pihak pertamina tidak mengabaikan tuntutan warga, “Sebab warga tidak akan berhenti sampai disini, akan ada aksi lanjutan yang dilakukan oleh para ibu rumah tangga ini,” ujarnya 

[Ages]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.