Siap Diamputasi, Penderita Tumor Ini Tidak Punya Biaya
Muhaidin hanya pasrah menunggu keajaiban agar dapat hidup normal walau dengan kaki palsu |
Bima,
Jerat Online -Muhaidin (38 thn) warga RT 10/03 desa Sakuru Kecamatan Monta
Kabupaten Bima, hanya pasrah dengan kondisinya
saat ini. Derita tumor ganas yang menyerang tulang lututnya sejak 13 tahun
silam tidak kunjung sembuh malah kian parah.
Segala upaya telah dia tempuh, bahkan seluruh harta
bendanya ludes hanya untuk pengobatan. Terakhir dokter yang menanganinya
memberikan diagnosa dan menyarankan untuk melakukan amputasi, “Itu saat kami
membawanya ke RSUD Bima sekitar bulan Agustus 2016,” ungkap Raodah (37 thn)
istri korban.
Menurut Raodah, sang suami telah menderita tumor itu
sejak tahun 2004, “Awalnya sering pegal dan nyeri pada tulang sendi, beberapa
kali diobati dengan resep dokter lumayan membaik, namun karena ingin sembuh
total, suami saya minta diurut oleh tukang pijat sehingga beberapa waktu
setelah itu mulailah muncul bengkak,” papar Raodah saat mendampingi suami di
kediamannya kamis (6/4).
Demi menghidupi 4 anaknya, Muhaidin terus berjuang
mengais rezeki kendati harus menahan sakit tumor yang kian membegkak, “Suami
saya tetap bekerja sebagai peladen (kuli bangunan) demi untuk membiayai kami,
karena saya sebagai buruh tani tidak cukup untuk membiayai seluruh kebutuhan
hari-hari di rumah,” ucap Raodah.
Karena kondisinya semakin memburuk, setahun terakhir
Muhaidin sudah tidak lagi beraktivitas dan tidak lagi mampu menopang kelanjutan
hidup keluarga, hari-harinya hanya di kasur mengipas tumor di kakinya yang
sudah menjadi luka dan nanah.
“Pengobatan terus dilakukan, bahkan 2 petak sawah warisan
kami terpaksa kami jual untuk biaya, dan terakhir kami hanya pasrah karena
kehabisan biaya dan sudah tidak ada lagi yang harus dijual,” ucap sang istri
dengan nada sendu.
Sementara kondisi ini menarik simpati beberapa kerabat seperti
Rangga Bima berupaya menggalang komunikasi dengan sejumlah komunitas, seperti
Peduli Kemanusiaan Babuju Rangga Babuju, Muchtar Mbozo, Yayasan Endries Endri
Susanto dan sejumlah relawan kemanusiaan lainnya.
Dengan keseriusan para relawan ini rupanya mengembalikan
semangat korban, sehingga sejumlah persyaratan untuk amputasi mulai disiapkan
terutama kartu peserta BPJS, “Mudah-mudahan semua administrasi ini sudah
lengkap sebagai syarat untuk dilakukan amputasi,” ucap Rangga Bima ditemui di
sakuru.
[Leo]
Post a Comment