Cegah Kerusakan Mata Air, Jerat Group Lakukan Penghijauan
Penghijaun yang Dilakukan Oleh Kru Media JERAT Group di Oi Kolo |
Bima, JERAT Online - Ditengah maraknya eksploitasi hutan tutupan
Negara untuk dijadikan lahan pertanian tadah hujan yang dilakukan oleh warga
Desa Tangga, Kecamatan Monta yang mengakibatkan 70 porsen hutan tutupan yang
berada di sebelah barat desa ini nyaris gundul.
Fungsi hutan kini
mulai tereliminasi akibat eksploitasi besar-besaran tersebut yang mengakibatkan
tahun ini pemukiman warga kerap diserang erosi dan banjir.
Menyikapi kondisi ini Jerat Group mencoba untuk menggugah hati masyarakat untuk lebih mencintai lingkungan. Bersama Suharlin, S.Sos pimpinan Jerat group seluruh staf jerat sekaligus pemilik lahan ini Sabtu pekan lalu terlibat dalam upaya penyelamatan lingkungan dengan melakukan penghijauan di kawasan lindung mata air Oi Kolo dengan menanam tanaman jenis Beringin dan Sengon.
Lokasi seluas 5
Ha yang terbentang sepanjang alur sungai mata air tersebut memang telah diklaim
oleh pria yang pernah dinobatkan sebagai pemuda pelopor kabupaten bima tahun
2006 ini sengaja dibiarkan menjadi hutan mini, dengan ekosistim yang ada di
dalamnya layaknya hutan tak terjamah.
Pria yang akrab
disapa Bang Leo ini mengatakan upaya ini diharapkan agar masyarakat mengerti
pentingnya fungsi hutan untuk kelangsungan hidup, “Saya berharap masyarkat
khususnya yang telah mengklaim lahan hutan untuk bercocok tanam dapat melakukan
reboisasi di sekitar tempat yang telah diolah. Dengan demikian kondisi hutan
sedikit tidaknya dapat diselamatkan sekaligus pembatas agar tidak memperluas
lahan,” terangnya saat menanam pohon beringin di sekitar mata air.
“Harus diakui
bahwa hutan telah memberikan kehidupan dan kesejahteraan yang luar biasa untuk
warga desa beberapa tahun terakhir, untuk itu bukan ingin menghentikan
aktivitas tersebut tetapi lebih pada membatasi pelebaran kerusakan hutan,
sebaliknya apa yang menjadi kewajiban masyarkat terhadap hutan sebagai tanda
syukur.” tegasnya.
Ia berharap
pemerintah juga harus segera mengambil tindakan atas kondisi ini sebab dengan
hasil panen tahun ini tidak menutup kemungkinan tahun depan akan terjadi
ekspolitasi besar-besaran oleh warga masyarakat. “Harus ada ketegasan
pemerintah untuk solusi persoalan ini jika tidak maka tahun depan dapat saya
pastikan lumpur akibat erosi akan memenuhi pemukiman warga di bawah dan sudah
pasti banjir tidak dielakkan bahkan parahnya lagi akan terjadi longsor,
nauzubillah,” tutupnya.
*[Aris]
Post a Comment