Header Ads

Prihatin, Dam Pela Parado Diambang Kepunahan

Terang-terangan, Ini Malah Sudah Menjadikan Dam Untuk Lalulintas Pengangkutan  
Bima, Jerat Online_Pasca berhembusnya isu rencana peralihan penangan hutan oleh pemerintah propinsi, berdampak pada lesunya semangat jajaran dinas kehutanan kabupaten. Hal ini disadari maupun tidak, yang jelas realita yang ada menunjukkan kesan ‘sepi’ aktifitas di seluruh kantor pelayanan UPT.

Hal ini pula tidak dapat dielakkan menjadi celah para pelaku perusak hutan. Yang pada dasarnya praktek menjarah hutan ini tetap marak dilakukan kendati saat Dinas kehutanan kabupaten masih berfungsi.

Salah satu potret miskinnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya hutan bagi kehidupan adalah kondisi kawasan hutan lindung dam pela parado saat ini. Diinformasikan oleh Adi Bahrudin salah satu pengunjung Website Jerat Online yang mengeluhkan tentang aktifitas masyarakat di sekitar Dam Pela.

Setiap hari, raungan mesin penebang kayu laksana di arena sirkuit balap motor, demikian diibaratkan Adi ke redaksi Jerat Selasa (2/8). “Jika ini dibiarkan terus, tidak dapat saya bayangkan akan bagaimana kondisi Dam sebagai Penyuplai air bagi kelangsungan hidup khusunya warga di tiga kecamatan,” ketusnya.

“Dam Pela adalah sumber utama pengairan bagi para petani di wilayah tersebut, jika pemerintah yang notabenenya memiliki kewenangan terus tutup mata dengan kondisi yang ada. Maka nasib para petani kita diambang mata tidak lagi menjadi andalan,” katanya.

Yang sebelumnya Bima dengan berdirinya dam Pela ini pernah bermimpi untuk menjadi salah satu daerah dengan predikat ‘Lumbung Pangan’ dikuatirkan akan menjadi salah satu daerah yang krisis pangan dan bahkan yang mengerikan akan menjadi salah satu daerah pengimport beras yang paling besar  di NTB.

“Mimpi itu akan terus menjadi mimpi yang akan berubah wujud dan berkembang sebagai dongeng sedih masyarakat bima di masa mendatang,” ketus Adi Bahrudin.
[Leo]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.