Kecewa, Muscab PK KNPI Berujung Bakar Spanduk
Peserta Muscap KNPI Kecamatan Wera Membakar Spanduk sebagai bentuk kekecewaan |
Bima,
JERAT Online – Musyawarah Cabang
(Muscab) PK KNPI kecamatan wera yang digelar di aula kantor camat wera kamis
(6/10), berujung pembakaran spanduk sebagai bentuk kekecewaan peserta Muscab.
Pelampiasan
kekecewaan peserta ini dilandasi dengan ditundanya Muscab tersebut oleh DPD
KNPI Kabupaten Bima dengan alasan yang dinilai tidak logis lantaran acara
tersebut tidak dilakukan oleh Karteker yang ditetapkan oleh DPD.
Sementara
kegiatan Muscab itu sendiri merupakan amanat dari isi AD/ART dan rekomendasi
DPD kabupaten Bima itu sendiri, “Lucu dan aneh, kami disurati oleh DPD agar
segera menggelar Muscab ini berikut anggaran, spanduk dan beberapa lembar baju serta
undangan untuk seluruh desa, namun DPD sendiri yang justru mengatakan kegiatan
ini cacat hukum,” demikian pengakuan Abdul Haris, S.Hut selaku demosioner.
“Alasan
yang tidak logis jika penundaan ini lantaran adanya Karteker sementara
penerbitan SK Karteker atas nama bung April oleh DPD, itu kami selaku pengurus
tingkat kecamatan tidak pernah tahu, artinya dugaan kami ada konspirasi dalam
penerbitan SK karteker ini,” ucapnya.
Sisi
lain menurut Haris, kewenangan DPD melakukan interfensi terhadap kegiatan DPC
dengan mementahkan acara tersebut patut dipertanyakan, “Pada saat yang sama
tadi saya telah melakukan koordinasi langsung via phon dengan bung Furkan, MH
selaku ketua bidang hukum dan ham yang diperoleh keterangan bahwa tidak
mengetahui adanya SK Karteker dengan nama yang dimaksud,” ketusnya.
“Intinya,
jika sampai pada saatnya digelar kembali Muscab ini DPD ingin meng SK kan PLT
harus berdasarkan kewenangan. Dan jangan sampai SK PLT itu diberikan kepada
nama diluar kepengurusan yang kemarin, dapat dipastikan ada konspirasi dibalik
drama penundaan Muscab ini,” tutupnya.
Di tempat yang sama Nasrul, S.Hut salah
satu peserta Muscab mengatakan “Saya menilai dari awal Muscab ini diwarnai
itikat yang tidak baik dengan disusupinya berbagai macam tendensi, termasuk
adanya April sebagai karteker itu adalah bagian dari skenorio supaya terjadi penundaan,”
katanya.
Demi menyelamatkan kepentingan mereka
masing masing. Penundaan Muscab itu saya anggap sebagai upaya menyusupkan kepentingan
DPD, sehingga dengan mudah mengambil alih dan selanjutnya akan membentuk
karteker baru sesuai dengan kehendak mereka.” Ungkapnya.
Saya kuatir KNPI sekarang tidak lagi
bicara tentang kepentingan kepemudaan karna KNPI sekarang mulai kehilangan kendali
organisasi karena telah ditunggangi konspirasi kepentingan politik, dan
aromanya telah nampak dari sisi drama yang dimainkan dalam proses Muscab ini.
Beberapa desa juga belum mendapatkan surat permohonan delegasi, ada apa dibalik
ini semua.
Atas dasar itu kata Irul (sapaan) “Sebagai
bentuk kekecewaan kami melampiaskan dengan membakar spanduk, itupun sebenarnya
belum cukup untuk melampiaskan kekecewaan kami. Kejadian ini harus menjadi
perhatian DPP Bahwa DPD KNPI Kab Bima dan PK Kecamatan Wera sedang bermasalah,
karena KNPI memiliki aturan main yang jelas maka dengan kondisi ini DPP harus
segera menentukan sikap,” ketusnya
“Kejadian ini harus menjadi pelajaran
bagi perbaikan KNPI kedepanya, demi membangun PK kecamatan wera yang lebih
progresif, kreatif dan produktif,” harapnya.
[Fahri/Shem]
Post a Comment