Header Ads

Merasa Dibohongi, Warga Runggu Demo Pemdes


ilustrasi

Bima, Jerat Online – terkait pengelolaan anggaran ADD dan DDA tahun 2015-2016 yang dinilai tidak transparan, sejumlah warga beserta Karangtaruna Harapan Bangsa Desa Runggu kecematan Belo,menggelar aksi damai di depan kantor desa setempat.

Aksi yang dilakukan kamis (1/12) ini sebagai bentuk protes warga terhadap kinerja aparatur desa yang tidak trasparans dan merasa telah dibohongi dalam mengelola anggaran.
Abdullah koordinator lapangan (korlip) mendesak kepada aparatur desa agar mensosialisasikan sisa anggaran tahun 2016, baik ADD maupun DDA secara rinci di hadapan masyarakat, berikut sejumlah item program ADD dan DDA tahun 2015 harus dipaparkan secara terperinci.

Sikap pemerintah desa yang sengaja menyembunyikan informasi terkait item pekerjaan selama ini dianggap sebagai bentuk pembohongan public, “Mereka tidak berani menunjukan SK pelaksana program ADD dan DDA di beberapa program yang sudah di kerjakan selama ini,” ketus Abdullah.

Karena belum ada kejelasanya,warga juga mendesak agar hadirkan pendamping desa untuk dimintai keterangan dan mempertanggungjawabkan anggaran ditiap program yang dirancang.
Menurut massa aksi, keberanian pemerintah desa dalam hal ini dicurigai karena sengaja dilindungi oleh oknum ketua BPD, “Warga meminta segera copot ketua BPD kemudian tentukan PAW sesegra mungkin sebab kecurigaan warga atas ketertutupan pemdes adalah peran ketua BPD,” ujarnya.

“Selama ini masyarakat desa Runggu sudah dibodohi oleh aparat pemerintahan desa, sebab anggaran pada tahun 2015-2016 hingga detik ini belum ada kejelasan karena tidak ada sosialisasi sedikitpun,” ketus Abdullah.

Masyarakat hanya mendengar anggaran yang digelontorkan Negara untuk tahun 2015 sebesar 800 juta, demikian juga untuk tahun 2016 sebesar 1,1 milyard, “Jika merujuk pada UU No 14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi public (KIP), maka pemerintahan desa Runggu telah melakukan pelanggaran,” tegasnya.

[Ocha]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.