Header Ads

Guru dan Pegawai Gusar, 3 bulan Honor Belum Lunas Dibayar


Salah satu guru sedang meneriakkan kegusarannya di depan ruangan guru

Bima, Jerat Online - Wajar jika saat ini semua orang, lebih-lebih para guru dan pegawai honorer menjadi panik, pasalnya dengan penghasilan yang tidak seberapa itu menjadi harapan untuk memenuhi kebutuhan selama bulan puasa. Hal itu yang dialami para guru dan pegawai SMAN 1 Monta, selama 3 bulan honor belum juga lunas dibayar oleh komite sekolah, sementara puasa sudah mencapai 5 hari. 

Teriakan kegusaran para guru dan pegawai di sekolah ini sampai juga ke meja redaksi jerat dengan segudang keluhan, para warga sekolah ini merasa gusar dengan sikap komite sekolah yang tidak kunjung membayar honor mereka selama tiga bulan dengan alasan bahwa uang telah digunakan oleh sekolah untuk memenuhi kekurangan anggaran dengan janji setelah dana BOS cair baru akan diganti.

Namun yang semakin membuat para guru dan pegawai ini gusar setelah mengetahui anggaran BOS telah cair sementara komite sekolah masih kekeh dengan alasan bahwa uang yangs eharusnya untuk honor belum juga diganti oleh sekolah. “Sepengetahuan kami menurut keterangan bendahara, uang itu dipinjam kepala sekolah sejak bulan dsember 2016 sebesar kurang lebih 40 jt atau hampir memenuhi honor guru dan pegawai selama 3 bulan,” ungkap salah satu diantara guru yang hadir di kantor jerat kamis (25/5).

Menanggapi ini, ketua komite Mustakim H. Arrahman mengaku kaget dengan kenyataan yang ada, sebab menurutnya sekolah seharunya tidak ada alasan untuk meminjam uang dari komite karena semuanya telah terpenuhi melalui dana BOS, “Untuk membiayai honor guru dan pegawai, sekolah hanya mengandalkan komite karena di BOS tidak ada pos untuk itu, lalu kenapa ini bisa terjadi padahal saya juga selaku ketua tidak pernah diberitahu tentang ini,’ ungkapnya saat dikonfirmasi.

Puncaknya kegusaran para guru dan pegawai ini terjadi pada hari rabu (31/5) beberapa orang diantaranya usai rapat koordinasi bersama komite sekolah merasa dipermainkan oleh kepala sekolah, salah satu pegawai sebut saja inisial F ‘ngamuk’ sebagai ekspresi kegusarannya. Dengan kesal menghantam pintu ruangan kelas karena tidak terima honornya baru mau dibayar hanya satu bulan, “Kita diam selama ini bukan berarti takut, kita masih menghargai pimpinan namun jika pemimpin seperti ini yang tidak bisa melihat kondisi bawahannya lantas untuk apa lagi kita diam,” ungkapnya penuh amarah.

Salah satu tata usaha ini kecewa dengan managemen sekolah yang terkesan otoriter dan tidak aspritatif dan tidak transparan, “Sedikit-sedikit mengancam dengan kekerasan, kita diam saja karena kita di lingkungan pendidikan namun jika sudah diposisikan pada kondisi seperti ini siapapun pasti marah karena di rumah anak istri kita menunggu dengan harapan untuk memenuhi kebutuhan selama bulan puasa, sekarang saya tanya siapa yang berani melawan ayo sini maju,” ketusnya sambil mondar-mandir.

Diakuinya, kegusaran itu bentuk solidaritasnya kepada teman-teman guru dan pegawai yang menunggu uopah, "Saya bukan berontak untuk pribadi saya, tapi demi semua rekan-rekan yang posisinya teraniaya saat ini," katanya.

Tidak berhenti di situ, salah satu guru berinisial ‘H’ juga menimpali dengan tidak kalah murkanya. Sehingga pemandangan hari ini sudah sangat lepas kontrol, semua keluh kesah dilontarkan dengan berapi-api dan penuh emosi. Guru ini dengan lantang mengatakan, “Kita sekarang ini dalam kondisi ‘lapar’ kebutuhan ini kita tuntut bukan untuk bergaya namun untuk memenuhi kebutuhan membeli beras dan lainnya, kita tahu ada uang tapi kesannya nasib kita sengaja digantung,” ketus H.

Untuk sementara bendahara komite yang ingin dikonfirmasi masih berada di tanah suci untuk ibadah Umroh. Kepala SMAN 1 Monta Nurul Mubin, S.S.,M.Pd  saat itu langsung berjanji akan segera melunasi honor guru dan pegawai, “Dana BOS belum cair, jika telah dicairkan maka kita akan lunasi nantinya,” janjinya dihadapan para guru dan pegawai serta komite.

Sebelumnya saat rapat Nurul Mubin membantah meminjam uang komite, “Tidak ada istilah kepala sekolah meminjam uang komite, semua anggaran komite adalah untuk sekolah,” jelasnya.

[Leo]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.