Pola Blusukan Zubair, Menyentuh Hati Rakyat
Blusukan Cakades Zubair H. Abdollah, SH |
Bima,
JERAT Online_Tangis histeris para pendukung Zubair H. Abdollah, SH calon kepala
desa Tangga nomor urut 3 tidak terbendung, saat kumandang sang calon menyebut
asma Allah. Allahuaqbar..Allahuaqbar…Allahuaqbar.
Ratusan
pendukung dengan kostum kuning memadati
lapangan desa Tangga, arus lalu lintas di sebelah timur lapangan sempat
terhambat saat ratusan massa pendukung ustazd muda desa Tangga ini memasuki
pelataran panggung, teriakan, mengelukan nama, nomor urut dan warna calon
membahana.
Pendukung urut 3 padati lapangan desa Tangga |
Seperti
dihipnotis, para pendukung ini rela berpanas terik memeriahkan kampanye cakades,
tumpah ruah masyarakat desa Tangga ini karena terdorong blusukan yang dilakukan
Zubair sejak pagi, menelusuri lorong-lorong gang, sepanjang jalan raya
menyalami, menjenguk warga yang sakit, serta memotifasi warga.
Blusukan
ini berbuah manis, tim sukses tidak ada yang menduga warga Tangga meninggalkan
kepentingannya sendiri untuk ikut meramaikan kampanye. Hal itu diungkapkan Muhammad Hasan salah satu timses di lapangan
Tangga senin (11/7).
“Banyak
pendukung yang hadir ini yang tidak kami duga, saya yakini pola blusukan
sepanjang hari ini yang membuat warga tersentuh sehingga rela untuk bergabung,”
ucapnya saat menyaksikan kampanye terbuka Zubair.
Sementara
di atas podium Zubair H. Abdollah, SH dengan gaya santunya menyampaikan orasi
politik dengan mengajak seluruh pendukung untuk satukan barisan, demi sukseskan
pilkades menang terhormat dalam demokrasi yang aman dan damai, “Menjadi kepala
desa adalah panggilan untuk membangun, menuju desa Tangga yang mandiri dan
bermartabat,” ucapnya.
Menariknya
dari orasi kampanye cakades yang dikenal berpenampilan sederhana dan santun
ini, tidak mengumbar janji melainkan memimpin
do’a agar desa Tangga memiliki pemimpin yang mampu menjadi nakhoda bagi
kemajuan Tangga. Doa ini sontak menjadikan suasana hiruk pikuk kampanye sore
itu diwarnai derai air mata. Siapapun yang mendengarnya merinding dan pasti
menangis.
“Ya
Allah, jadikan hamba pemimpin yang amanah jika Engkau berkehendak hamba menjadi
pemimpin Tangga, Ya Allah jadikan desa Tangga tercinta menjadi desa yang
bermartabat, Ya Allah tentukanlah pemimpin untuk Desa hamba adalah pemimpin
yang bertanggungjawab, jujur dan memiliki keikhlasan demi kemajuan desa, Ya
Allah ya Rab, hamba telah pernah mencoba sebelumnya, jika Engkau menghendaki
hamba untuk menang kabulkanlah, Amiin.” Demikian doa yang dipanjatkan
mengakhiri orasi kampanyenya.[Leo]
Post a Comment