Header Ads

Walikota Bima Pimpin Upacara Peringatan Hari Koperasi ke-69

Peringatan Hari Koperasi Ke-69 Tingkat Kota Bima
Kota Bima, JERAT Online - Bertempat di halaman Kantor Walikota Bima, Senin (11/07) digelar peringatan hari Koperasi Nasional yang ke 69. Selaku Inspektur Upacara (Irup) yang di pimpin langsung oleh Walikota Bima HM Qurais H Abidin. Hadir pula dalam kesempatan itu Wakil Walikota Bima H.A Rahman H Abidin SE, Sekda Kota Bima Ir. Muhamad Rum dan seluruh Kepala SKPD Lingkup Pemerintah Kota Bima.  Upacara peringatan hari Koperasi ini pula mengawali hari pertama masuk seluruh ASN lingkup Pemerintah Kota Bima setelah melaksanakan cuti bersama Hari Raya Idul Fitri 1437 Hijriyah.

Dalam sambutan menteri  Koperasi dan UKM RI yang disampaikan oleh Walikota Bima mengharapkan agar  koperasi mendapat pengakuan luas dan dukungan nyata dari pemerintah baik dari aspek kelembagaan maupun politik anggaran sesuai amanat pasal 33 ayat (2) UUD 1945 dengan melahirkan BUMN-BUMN dan BUMD-BUMD di seluruh Indonesia. Hal ini pula selaras dengan visi 2045 memantapkan langkah Indonesia agar koperasi sebagai pilar negara 30 tahun ke depan dengan menjadikan koperasi sebagai BUMR.

Pada peringatan hari koperasi ke-69 ini, gerakan Koperasi Indonesia sepakat mengusung tema “Reformasi Koperasi Mewujudkan Ekonomi Berdikari” dengan sub tema “Koperasi Wujud Badan Usaha Milik Rakyat”. Dijelaskannya bahwa, tema hari koperasi tahun 2016 ini selaras dengan program nawacita yang dicanangkan Presiden Joko Widodo. Sedangkan sub tema pada peringatan ini  sejalan dengan gerakan nasional mewujudkan visi 2045, yakni koperasi sebagai pilar negara.

“Koperasi diharapkan nantinya mampu berkembang dan mewujudkan ekonomi berdikari (berdiri di kaki sendiri), keberadaan koperasi harus direformasi. Bahkan diharapkan koperasi bakal dijadikan sebagai Badan Usaha Milik Rakyat (BUMR)”, pungkas Walikota.

Lebih jauh HM. Qurais menyampaikan bahwa guna mewujudkan koperasi sebagai badan usaha milik rakyat, gerakan koperasi sepakat mengobarkan semangat dengan melibatkan gerakan koperasi itu sendiri dan masyarakat luas. Prinsip partisipatif seluruh masyarakat koperasi akan menggaungkan eksistensi dan manfaat koperasi secara luas agar koperasi dapat lebih berkualitas dan mampu berperan dalam perekonomian nasional, bukan saja sebagai mesin pertumbuhan ekonomi, tetapi juga dalam penyerapan tenaga kerja untuk mengurangi pengangguran.

Memasuki usia ke 69 tahun, idealnya koperasi mampu menunjukkan jati dirinya sebagai wadah yang handal bagi kekuatan ekonomi rakya, karena sejak semula gagasan pembentukan koperasi ditujukan untuk meningkatkan posisi tawar anggotanya. Koperasi diharapkan bisa mensejahterakan anggotanya dan masyarakat pada umumnya.

Kenyataan ini sudah terbukti mampu dilakukan di berbagai negara maju di dunia. Di Denmark misalnya, hampir sebagian besar supermarket dimiliki dan dikelola oleh koperasi. Anggota dan masyarakat merasa memiliki dan senang berbelanja di koperasi karena dapat potongan harga. Demikian juga di negara finlandia, kontribusi domestic bruto-nya mencapai angka 60 persen. Begitu juga dengan negara tetangga kita yakni singapura, dimana lebih dari 68 persen warga singapura menjadi anggota koperasi konsumen, sehingga di singapura tidak ada retail modern yang bisa berkembang.

“Apabila kita sungguh-sungguh membangun koperasi secara bersama, pasti koperasi dapat menjadi kekuatan ekonomi yang handal terutama untuk mewujudkan ketahanan pangan sebagaimana sasaran dalam salah satu nawacita Presiden dan Wakil Presiden Jokowi – JK”, jelas Walikota.

Secara kuantitas jumlah koperasi sampai dengan saat ini cukup banyak yaitu sebanyak 212.135 koperasi yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, namun persentase jumlah koperasi aktif cenderung stagnan setiap tahun, yakni kisaran 70 persen. Tercatat ada sekitar 62 ribu koperasi yang dikeluarkan dari database koperasi. Pembinaannya difokuskan pada koperasi-koperasi yang aktif yaitu sebanyak 150.223 koperasi.

Koperasi-koperasi yang aktif ini telah diberikan Nomor Induk Koperasi (NIK) yang semuanya telah tersambung secara online sehingga kita dapat pantau perkembangan kinerjanya. Saat ini dan disaat mendatang, yang harus kita tumbuhkan bukan kuantitasnya tapi kualitas koperasi.

[Hum]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.