Header Ads

Bantah Tudingan, Kasek SMA 2 Madapangga Sampaikan Hak Jawab

Kasek SMAN 2 Madapangga A. Bakar, M.Pd Menyampaikan Langsung Hak Jawabnya ke Kantor Redaksi JERAT Group.
Bima, JERAT Online - Terkait sejumlah tudingan terhadap SMAN 2 Madapangga yang telah diberitakan diantaranya penerima BSM fiktif dan Pemecatan staf TU St. Aisah. Kepala sekolah A. Bakar Ismail, M.Pd menyambangi kantor redaksi Jerat Group Sabtu (27/8/2016) malam untuk menyampaikan hak jawabnya.

Ditegaskan, bahwa pihak sekolah tidak pernah mengusulkan nama calon penerima BSM, “Data Dapodik seluruh siswa yang ada akan diferifikasi langsung oleh pusat, sehingga sesuai dengan data yang ada maka nama-nama yang berhak lah yang terncantum dalam daftar penerima BSM,” terangnya mengawali.

“Pada gilirannya dana itu cair, siswa sendiri yang mencairkan di Bank dibawah pengawalan petugas yang ditunjuk oleh sekolah. Staf ini akan berperan untuk melengkapi administrasi yang dibutuhkan Bank jika dianggap kurang, semua penerima adalah siswa SMAN 2 Madapangga. Dan saya melarang adanya potongan” lanjutnya.

Dikatakan pula, terkait terlibatnya staf yang ikut membantu itu tanpa sepengetahuan kepala sekolah, “Melekat tindakan yang disiasati seperti yang diakuinya (Aj-red) telah saya klarifikasi dan dia telah minta maaf. Itu pun tindakan sepihak tanpa sepengetahuan kami selaku pimpinan,” terang kepala sekolah.

“Di sekolah yang saya pimpin ini, boleh tanya kepada warga sekolah, semua digratiskan tanpa membebani siswa baik iuran komite, OSIS hingga Pramuka. Sepeserpun kami tidak menarik iuran,”terangnya.

Dijabarkan juga terkait pemecatan, menurutnya pemecatan St Asiah berdasarkan kajian normatif dan mendasar, “Dengan tidak hadir selama 7 bulan berturut-turut kami maknai itu sama dengan meninggalkan tugas, bahkan beberapa kali kami memangil dan menjemputnya ke rumah. Itikad baik juga telah saya tunjukkan dengan menerimanya masuk, tapi itu hanya beberapa hari. Namun saat masuk itu juga Dae Sei justru mempersoalkan ketika mengetahui ada warga yang ikut buka kantin di sekolah, lalu kembali dia buat keributan” ujarnya.

“Berpijak dari itu, komite sekolah dan seluruh guru dan pegawai menyepakati untuk mengeluarkan beliau dari sekolah, komite pun paham akan konsekuensi dari keputusan ini. Untuk arsip surat panggilan juga ada,” terang Kepsek.

Hal lainnya seperti yang dikatakan dirinya pernah mengajak kompromi St Asiah itu juga dibantah, “Demi Allah, saya tidak pernah menjanjikan atau mengajaknya kompromi agar tidak memperpanjang persoalan yang telah terjadi, itu bohong besar. Semua upaya kekeluargaan dan untuk saling mengharagai telah sering saya suguhkan,” katanya.

Terakhir ditegaskannya, terkait berbagai tudingan itu dapat dimaknai dengan normatif, “Kami sesalkan ketika tudingan itu dibumbui dengan kata-kata yang tidak etis, saya hanya ingin menyadarkan St Asiah untuk tidak mengada-ada persoalan yang tidak mendasar,” tutupnya.

[JR]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.