St Asiah Dipecat, ‘Topeng’ Kepsek Perlahan Terbongkar
St Asiah Saat Konfrensi pers untuk membuka semua data indikasi penyimpangan sekolah |
Bima,
Jerat Online –Mendapati dirinya telah dipecat dari tenaga honor di SMAN 2
Madapangga, St Asiah salah satu pelopor pendiri sekolah ini akhirnya angkat
bicara. Ia juga menganggap keputusan kepala sekolah sangat sepihak.
St
Asiah yang berhasil dikonfirmasi Rabu (24/8) siang mengaku pasrah dengan
informasi bahwa dirinya telah dikeluarkan dari sekolah, “Saya hari ini sadar,
jika membela hak orang miskin dan membela uang Negara harus siap dikucilkan dan
disingkirkan karena dianggap tidak dapat diajak kerja sama,” ucapnya lirih.
“Ini
sudah jadi resiko yang harus saya terima dan saya tetap optimis, rezeki kita
telah diatur. Untuk itu saya akan mengawali semua ini dengan memberikan
kesaksian terkait sejumlah skandal yang terjadi di sekolah tersebut selama
kepemimpinan pak Beko (A. Bakar Ismail, M.Pd),” katanya.
“Sadar
atau tidak, kepala sekolah telah mengaku alasan saya dipecat karena tidak dapat
diajak kerja sama, sebab satu ketika saya pernah ditawari imbalan agar tidak
lagi memperpanjang urusan terkait penerima BSM fiktif, namun tawaran itu saya
langsung tolak” ungkapnya.
Wanita
yang akrab disapa Dae Sei ini dengan gamblang membeberkan sejumlah indikasi
yang terjadi di SMAN 2 Madapangga. Katanya ia berani bertanggungjawab atas data
yang mengarahkan pada tindakan pihak sekolah yang dengan sengaja mencaplok
nama-nama siswa di luar seklah sebagai penerima dana BSM tahap II tahun 2015.
“Bahkan
saya akan hadirkan saksi-saksi yang siap memberi keterangan atas pemotongan
yang dilakukan oleh pihak sekolah. Sebab beberapa orag tua siswa sempat
mendamprat saya ke rumah dengan tuduhan telah melakukan penggelapan hak siswa
miskin,” tuturnya.
“Para
orang tua siswa ini membandingkan ketika saya mengurus BSM sebelumnya tidak
pernah dipotong namun kenapa saat tahap ke II ini justru hanya diberikan 200 rb
dari haknya 1 jt. Berdasarkan keterangan wali murid ini lah sehingga saya komplain
ke sekolah, lantas saya dianggap telah berbuat onar. Padahal pihak sekolah
keberatan karena boroknya terbongkar saat itu,” ujarnya.
Dae
Sei dengan tegas berjanji tidak akan berhenti sampai di sini, “Demi mengungkap
kebenaran dan menyelamatkan uang Negara, saya tidak akan gentar lagi. Bahkan
saat ini saya mulai melengkapi data terkait indikasi penyimpangan anggaran
BOS,” tegasnya penuh semangat.
“Saya
telah mencium aroma tidak sedap terkait penggunaan dana BOS, pada saatnya nanti
ketika semua data berhasil saya lengkapi akan saya beberkan hingga ke meja
hijau,” ungkapnya.
Selain
itu Dae Sei bertekad akan memperkarakan pemecatan dirinya yang dinilai sepihak,
“Keputusan itu tidak memiliki landasan hukum yang jelas, sebab jika alasannya
saya tidak masuk. Tokh saya sudah minta ijin cuti untuk kegiatan KKN saat itu,
bahkan hingga hari ini saya sedang menyusun skripsi,” katanya di Dena.
Wanita
sederhana ini berjanji dalam waktu dekat akan menyampaikan langsung data
terkait sepak terjang kepala sekolah yang dinilai telah merusak dunia
pendidikan, “Merasa sebagai pendukung Bupati saat Pilkada lalu seenaknya meneuk
dada dan bertindak semena-mena, Pemerintah tidak mungkin membela ‘pencuri’ hak
orang miskin, saya yakin itu” tutupnya.
[Leo]
Post a Comment