Lancarkan Aksi Penipuan, Enni Kendarai Mobil Anggota TNI
Bagaimana
wanita yang mencantumkan dalam KTP sebagai warga Lumajang kelahiran Bima ini
melancarkan aksi penipuannya, berikut catatan Suharlin, S.Sos yang terhimpun
melalui pengakuan salah satu korban Achmadin warga Desa Tente Woha melalui
wawancara eksklusifnya
mobil yang dipakai tersangka ikut diamankan |
Berakhir
sudah pengembaraan Enni Florida yang disinyalir telah melakukan praktek
penipuan berkedok sebagai pejabat penting di pemerintahan pusat, setelah
disandra salah satu korbannya di desa Tente kecamatan woha kemarin malam.
Wanita
dengan berbagai kartu identitas jabatan ini telah melakukan penipuan di
beberapa daerah se pulau Sumbawa, dengan sasaran honorer dan para orang tua yang
ingin menjadikan anaknya sebagai pegawai negeri sipil dengan ‘potong kompas’.
Modus
operandi yang digunakannya terbilang meyakinkan sehingga para calon korban
memiliki keyakinan yang sangat tinggi. Dengan argumentasi yang dibarengi
beberapa pembukitan seperti identitas nomor Nip pegawai, pengakuan mengenal
sejumlah petinggi di beberapa instansi pemerintah dibuktikan langsung dengan
menelpon di depan calon korban.
Mobilisasi
informasi melalui statusnya di media sosial seperti facebook, pada dinding fb
kerap dimunculkan keberadaannya di setiap tempat yang dikunjungi sperti BKN,
BKD maupun daerah-daerah yang diyakini korbanya untuk menindaklanjuti setiap
tujuan.
Status
lain untuk meyakinkan korban melalui fb dengan memajang foto seolah
keberadaanya di sebuah rumah mewah miliknya dan dibumbui tulisan seperti ‘rumahku
surgaku’ sehingga korban yang melihat statusnya merasa tercengang dan yakin
bahwa dia adalah pejabat dengan penghasilan besar dan berpengaruh.
Di
lapangan, Enni yang selalu menggunakan hotel untuk menetap ini setiap mendatangi
calon korban kerap mengendarai mobil yang disinyalir milik salah satu anggota
TNI di daerah Dompu. Ini pun diduga sebagai upaya meyakinkan korban bahwa ia
memiliki kedekatan dengan aparat.
Enni
juga dalam melancarkan aksinya tidak memberikan kesan pemaksaan dan jalan satu
kali, awalnya berdalih untuk loby meminta sedikit uang, kemudian muncul lagi
dengan memberikan harapan besar seolah upayanya telah mendapat jalan sukses. Kemudian
beralasan kebutuhan ini itu meminta sejumlah uang, yang setiap transaksinya tidak
pernah dilakukan di hotel atau tempat ramai.
Bahkan
dengan pola kekeluargaan, para korban terseret hingga dengan suka rela
membiayai kebutuhan harian seperti makan minum akan diantar ke hotel tempatnya
menginap. Dengan embel-embel ikrar bahwa makanan yang telah dimakannya akan
mengutuknya sebagai menusia yang sial jika menghianati pemberinya (korban-red).
Dengan
sodoran tampil polos dan keyakinan serta kesan bertanggungjawab itu ia berhasil
meraup puluhan juta pada para korbannya. Namun Achmadin cukup lihai menelusuri
siapa Enni sebenarnya sehingga diperoleh informasi bahwa Enni Florida yang
mengaku pegawai penting di PTN Jakarta ini sebenarnya adalah mantan honorer di
Pengadilan negeri Praya Lombok dipecat karena kedapatan melakukan praktek
penipuan serupa. Sementara suaminya yang digembar gemborkan sebagai dokter
spesialis ternyata hanya perawat di sebuah rumah sakit.
Setelah
semuanya terungkap di kediaman korban kamis malam, kendati ada kesanggupan untuk mengganti kerugian korban, Enni tetap diamankan ke pihak yan berwajib guna memberi keterangan karena mengendarai mobil anggota TNI untuk
melancarkan aksi penipuannya. *)
Post a Comment