Satu Lagi Proyek Siluman Masuk Ke Wera
Bak penampungan yang terletak di desa Sangian Wera masih dalam pekerjaan |
Bima,
JERAT Online – Belum lama pernah disorot
masuknya proyek tanpa identitas dari dinas PU kabupaten Bima, kali ini satu
lagi paket pekerjaan tanpa nama dan pelaksana masuk di desa Sangiang kecamatan
Wera.
Proyek
pembangunan bak penampungan air bersih tersebut terletak di desa Sangiang kecamatan
Wera.
Kendati
proyek ini adalah idaman masyarakat Sangiang, guna menjawab krisis air bersih
di desa tersebut namun tidak serta merta dapat melakukan pekerjaan tanpa
membuka ruang control dan pengawasan publik.
Seperti
yang dikatakan Hendri kepala tukang saat dikonfirmasi selasa kemarin bahwa
pekerjaan itu telah dilakukan sejak tanggal 23 september dan pekerjaan telah
mencapai 60% sememtara papan informasi belum juga terpampang.
Hendri
yang berasal dari desa Donggo Soromandi ini mengaku menerima pekerjaan itu setelah
cocok harga dengan pemilik pekerjaan dan tidak ingin ikut campur dengan urusan
siapa pelaksana ataupun CV mana. “Namanya Dae Rau, setelah diterangkan jenis
pekerjaan dan tawar menawar, saya terima dan mengerjakannya,” katanya.
Dari
gambaran yang ada, publik hanya dapat memperkirakan atas keterangan pekerja, jenis
pekerjaan meliputi penggalian sumur bor dengan keedalaman 20 meter, pembangunan
penampungan seluas 5 x 5 meter, pembuatan tempat mesin pompa air, dan
pipanisasi.
dikonfirmasi
Hendra Warga Dusun Doro MA Desa Sangiang di lokasi proyek
mengatakan “Saya pantau pekerjaan ini sejak beberapa minggu lalu dimulai, hinga
hari ini kami tidak mengetahui estimasi anggaran dan volume perjaannya karena
papan informasi tidak tersedia,” katanya .
sementara Baenah salah satu ibu rumah
tangga di tempat yang sama mengaku sangat bersyukur atas kehadiran proyek
tersebut sebab menurutnya persoalan yang paling besar dialami warga adalah
kelangkaan air bersih, “Kami berharap dnegan adanya bak penampungan serta sumur
bor ini, kedepannya kita tidak lagi membeli air, untuk satu ember kita harus
mengeluarkan anggaran hingga 7.500 rupiah,’ ungkapnya.
“Hanya saja jika bisa diusulkan agar
pipa penyalur dapat diganti dengan yang lebih besar, seperti yang ada di dusun
Tewo,” harapnya
[Fahri/Shem]
Post a Comment