Header Ads

Dua Minggu Menunggu, Warga Kembali Boikot Terminal Tente



Dipicu isu sogok pada pembukaan blokir pertama, juga janji yang tidak terealisasi setelah batas waktu, warga kembali melakukan boikot jalan depan terminal Tente. Tidak lebih dari 4 jam setelah pemblokiran ke dua yang dilakukan puluhan warga Tente, pemerintah daerah melalui sekcam woha Irfan DJ SH merespon tuntutan warga untuk memperbaiki jalan.


Sekcam Woha beberapa saat sebelum blokir di buka
Bima, Jerat Online - Kecewa dengan sikap pemerintah daerah Kabupaten Bima yang dinilai tidak tepat janji memenuhi tuntutan warga desaTente untuk memperbaiki sejumlah sarana infrastruktur di kawasan itu. 

Rabu (9/11) Sejumlah warga kembali menggelar aksi boikot jalan depan terminal. Aksi blokir yang disertai bakar ban ini sontak melumpuhkan jalur tente karumbu. para pengguna jalan terpaksa menggunakan jalur alternatif. 

Namun kondisi ini hanya berlangsung tidak lebih dari 4 jam, tuntutan warga segera direspon pemerintah daeraj dengan menghadirkan alat berat sebagai bentuk diawalinya pelaksanaan perbaikan jalan. Pemda melalui Irfan DJ, SH sekcam woha dihadapan warga mengatakan, "Dipastikan tuntutan warga akan dipenuhi hari ini juga, saat ini alat telah dikirim langsung oleh kepala dinas PU," terangnya.

Ia menjelaskan juga bahwa molornya waktu dari tempo yang dijanjikan bukan disengaja, "Hasil koordinasi saya dengan kepala dinas, masih banyak hal yang harus dilengkapi seperti gambar dan lainnya. Pekerjaan ini ditangani pihak ke tiga yang menang tender dan itu sudah final," kata Irfan. 

"Tahap awal, jalan diprioritaskan sementara untuk parit pekerjaannya akan menyusul sebab gorong-gorong sedang dipesan di surabaya," tutup sekcam. 

Di tempat yang sama, Irmansah koordinator aksi menerangkan, aksi ini dipicu isu pihaknya telah menerima sogok, "Ada yang menghembuskan isu bahwa dibukanya blokir pada aksi pertama karena pihak kami telah disuap," ketusnya. 

"Selain itu, kami juga merasa telah dibohongi ketika beberapa hari setelah boikot pertama kami dipastikan dua minggu pekerjaan sudah dimulai," terangnya. 

Hal senada dikatakan Salahudin (Mofis), salah satu tokoh pemuda mengatakan bersama teman-taman akan menjadikan alat berat sebagai jaminan hotmik jalan, "Untuk memastikan kalau pekerjaan ini dikerjakan, alat berat harus tetap di lokasi. karena kami tidak ingin dibohongi untuk kesekian kalinya," ketus Mofis. 

[Leo]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.