Header Ads

Kepala SMA PGRI Belo Diduga Gelapkan Bantuan Siswa


ilustrasi

Bima, Jerat Online - Rupanya aktivitas di SMA PGRI Belo tidak luput dari teropong masyarakat, buktinya beberapa tahun terakhir warga mampu menyimpulkan sejumlah dugaan penyimpangan yang terjadi di sekolah tersebut. 

Dugaan ini mencuat ketika sejumlah orang tua siswa membeberkan sejumlah indikasi yang kebohonganyang dilakukan Nanu, S.Pd kepala sekolah setempat.

Pada Jerat, sejumlah orang tua siswa mengaku pernah dipotong haknya untuk menerima BSM, bahkan kepala sekolah sengaja mengurangi jumlah BSM yang cair pada desember tahun 2015, “Jatah BSM untuk sekolah ini di rekening Bank Syariah seharusnya Rp.16.800.000 tidak sepeserpun dibagikan kepada siswa,” ungkap salah satu diantaranya.

Ironisnya, kepala sekolah menutupi total anggaran itu kepada para guru di sekolah ini, guru hanya diinforkmasikan kalau dana BSM tahun itu hanya Rp.10.000.000 saja, yang dibelanjakan untuk honor guru hanya Rp. 4.750.000, “Artinya belasan juta raib entah kemana,” katanya tanpa ingin ditulis namanya.

Bahkan dana BSM untuk tahun 2016 terindikasi terjadi pemotongan yang luar biasa, “24 orang siswa penerima BSM tahun ini dipotong antara 150 ribu hingga 300 ribu per orang dengan alasan yang tidak jelas,” ketusnya.

Tidak hanya itu, kepala sekolah diduga juga telah menyalahgunakan semua jenis anggaran yang masuk di sekolah tersebut seperti DAK, dan BOS.

Terkait tudingan itu Nanu, S.Pd yang ditemui di ruang kerjanya senin pekan lalu tidak memberikan tanggapan, “ini kan hanya laporan sepihak, dan tidak perlu saya tanggapi, kita lihat bagaimana penyelesaiannya” katanya singkat.

Jaharuddin, S.Pd  wakasek kurikulum di tempat yang sama merasa harus memberikan klarifikasi karena bungkamnya kepala sekolah tidak akan menyelesaikan masalah, “Tidak ada pemotongan untuk BSM, sekolah hanya menerima pemberian seikhlasnya, dan itu atas kesepakatan karena sumber dana sekolah sangat minim. Sekolah kami hanya mengandalkan iuran komite untuk honor guru dan perbaikan sarana,” beber Jaharuddin.

[Ocha]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.